Sunday, January 31, 2010

Hadits-Hadits Yang Menerangkan Keutamaan Surat Al Ikhlash




Seseorang (sahabat) dari al Anshar mengimami (shalat) mereka (para shahabat lainnya) di Masjid Quba. Setiap ia membuka bacaan (di dalam shalatnya), ia membaca sebuah surat dari surat-surat (lainnya) yang ia (selalu) membacanya. Ia membuka bacaan surat di dalam shalatnya dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, sampai ia selesai membacanya, kemudian ia lanjutkan dengan membaca surat lainnya bersamanya. Ia pun melakukan hal demikan itu di setiap raka’at (shalat)nya. (Akhirnya) para sahabat lainnya berbicara kepadanya, mereka berkata: “Sesungguhnya engkau membuka bacaanmu dengan surat ini, kemudian engkau tidak menganggap hal itu telah cukup bagimu sampai (engkau pun) membaca surat lainnya. Maka, (jika engkau ingin membacanya) bacalah surat itu (saja), atau engkau tidak membacanya dan engkau (hanya boleh) membaca surat lainnya”. Ia berkata: “Aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian suka untuk aku imami kalian dengannya, maka aku lakukan. Namun, jika kalian tidak suka, aku tinggalkan kalian,” dan mereka telah menganggapnya orang yang paling utama di antara mereka, sehingga mereka pun tidak suka jika yang mengimami (shalat) mereka adalah orang selainnya.

Wasiat


Contoh Untuk Diteladani : Ummu Ibrahim Al-Bashariyyah, Seorang Wanita Ahli Ibadah

Sabtu, 8 Maret 2008 10:20:18 WIB

Dikisahkan bahwa di Bashrah terdapat para wanita ahli ibadah, di antaranya adalah Ummu Ibrahim al-Hasyimiyah. Ketika musuh menyusup ke kantong-kantong perbatasan wilayah Islam, maka orang-orang tergerak untuk berjihad di jalan Allah. Kemudian ‘Abdul Wahid bin Zaid al-Bashri berdiri di tengah orang-orang sambil berkhutbah untuk menganjurkan mereka berjihad. Ummu Ibrahim ini menghadiri majelisnya. ‘Abdul Wahid meneruskan pembicaraannya, kemudian menerangkan tentang bidadari. Dia menyebutkan pernyataan tentang bidadari, dan bersenandung untuk menyifatkan bidadari. Maka sebagian orang bergerak pada sebagian lainnya, dan majelis itu pun bergerak. Lalu Ummu Ibrahim menyeruak dari tengah orang-orang seraya berkata kepada 'Abdul Wahid, “Wahai Abu 'Ubaid, bukankah engkau tahu anakku, Ibrahim. Para pemuka Bashrah meminangnya untuk puteri-puteri mereka, tetapi aku memukulnya di hadapan mereka. Demi Allah, gadis (bidadari) ini mencengangkanku dan aku meridhainya menjadi pengantin untuk puteraku.

Contoh Untuk Diteladani : Ummu 'Uqail Seorang Wanita Yang Mengajarkan Kaum Pria Untuk Bersabar

Jumat, 7 Maret 2008 15:49:06 WIB

Abul Faraj Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa al-Ashma’i berkata, “Aku dan kawanku keluar menuju dusun, lalu kami tersesat jalan. Tiba-tiba kami menjumpai gubuk di kanan jalan, lalu kami menuju ke sana dan mengucapkan salam. Ternyata seorang wanita menjawab salam kami seraya bertanya, ‘Siapa kalian?’ Kami menjawab, ‘Kaum yang tersesat jalan. Kami datang kepada kalian untuk mengunjungi kalian.’ Ia mengatakan, ‘Wahai kaum, palingkan wajah kalian dariku hingga aku menyelesaikan apa yang menjadi hak kalian.’ Kami pun melakukannya, lalu ia melemparkan kepada kami alas tidur seraya mengatakan, ‘Duduklah di situ hingga puteraku datang.’ Kemudian dia melihat-lihat kedatangan puteranya hingga dia bisa melihatnya seraya mengatakan, ‘Aku memohon kepada Allah keberkahan orang yang datang. Unta itu adalah unta puteraku, sedangkan yang menungganginya bukan puteraku.

Contoh Untuk Diteladani : Al-Ghumaisha' Binti Milhan Ummu Sulaim Radhiyallahu ‘Anha

Kamis, 6 Maret 2008 02:00:33 WIB

Kita berbicara tentang wanita yang patut diteladani, dan kita tidak bisa melupakan seorang wanita yang mencapai derajat kemauan tertinggi dan mendapatkan kabar gembira (bahwa dia akan masuk) Surga, sedangkan dia berjalan di permukaan bumi. Dari wanita inilah kita belajar kemuliaan, kesabaran, dan memberi sumbangsih di jalan agama ini. Ia adalah al-Ghumaisha' binti Milhan Ummu Sulaim Radhiyallahu ‘anha, An-Nasa-i meriwayatkan dari hadits Anas Radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: “Abu Thalhah (datang) melamar, lalu Ummu Sulaim berkata, ‘Demi Allah, orang semisalmu, wahai Abu Thalhah, tidak akan ditolak. Tetapi engkau adalah pria kafir sedangkan aku wanita muslimah, dan tidak halal bagiku menikahimu. Jika engkau masuk Islam, maka itulah maharku dan aku tidak meminta kepadamu selainnya. Kemudian dia masuk Islam, lalu hal itu menjadi maharnya.’ Tsabit berkata, ‘Aku tidak mendengar seorang wanita pun yang lebih mulia maharnya dibanding Ummu Sulaim, (maharnya) yaitu Islam.’”

Contoh Untuk Diteladani : Syuraih Al-Qadhi, Badr Al-Maghazili, Riyah Al-Qaisi Dan Isteri-Isterinya

Rabu, 5 Maret 2008 13:48:15 WIB

Diriwayatkan bahwa Syuraih al-Qadhi bertemu dengan asy-Sya’bi pada suatu hari, lalu asy-Sya’bi bertanya kepadanya tentang keadaannya di rumahnya. Ia menjawab: “Selama 20 tahun aku tidak melihat sesuatu yang membuatku marah terhadap isteriku.” Asy-Sya’bi bertanya, “Bagaimana itu terjadi?” Syuraih menjawab, “Sejak malam pertama aku bersua dengan isteriku, aku melihat padanya kecantikan yang menggoda dan kecantikan yang langka. Aku berkata dalam hatiku: “Aku akan bersuci dan shalat dua rakaat sebagai tanda syukur kepada Allah. Ketika aku salam dan mendapati isteriku menunaikan shalat dengan shalatku dan salam dengan salamku, maka ketika rumahku telah sepi dari para Sahabat dan rekan-rekan, aku berdiri menuju kepadanya. Aku ulurkan tanganku kepadanya, maka dia berkata, ‘Perlahan, wahai Abu Umayyah, seperti keadaanmu semula.

Pesan-Pesan Untuk Isteri

Minggu, 27 Mei 2007 23:35:47 WIB

Anas berkata, “Para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika menyerahkan seorang wanita kepada suaminya, maka mereka memerintahkan isteri agar berkhidmat kepada suaminya dan memelihara haknya. Ummu Humaid berkata, “Para wanita Madinah, jika hendak menyerahkan seorang wanita kepada suaminya, pertama-tama mereka datang kepada ‘Aisyah dan memasukkannya di hadapannya, lalu dia meletakkan tangannya di atas kepalanya seraya mendo’akannya dan memerintahkannya agar bertakwa kepada Allah serta memenuhi hak suami". ‘Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib berwasiat kepada puterinya, “Janganlah engkau cemburu, sebab itu adalah kunci perceraian, dan janganlah engkau suka mencela, karena hal itu menimbulkan kemurkaan. Bercelaklah, karena hal itu adalah perhiasan paling indah, dan farfum yang paling baik adalah air.

Risalah Untuk Saudariku Terkasih, Urgensi Menuntut Ilmu

Selasa, 6 Maret 2007 04:05:03 WIB

Ukhti muslimah yang dirahmati-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." Imam Al Qurtubi rahimahullah berkata : "Maksud ayat di atas yaitu, dalam hal pahala di akhirat dan kemuliaan di dunia, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan meninggikan orang beriman dan berilmu di atas orang yang tidak berilmu. Kata Ibnu Mas`ud, dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji para ulama. Dan makna bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan meninggikan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat, adalah derajat dalam hal agama, apabila mereka melakukan perin

Tiga Nasihat Dan Wasiat Syaikh Abdul Aziz Bin Abdillah Bin Baaz




TIGA NASIHAT DAN WASIAT SYAIKH ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAAZ



Pembaca,
Untaian nasihat Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baaz ini diangkat dari Majmu' Fatawa wa Maqalaatun Mutanawwi'ah (3/244-252). Nasihat Syaikh yang panjang ini, kami kutip sebagian.

Yang memotivasi beliau rahimahullah menyampaikan nasihat ini, karena keinginan beliau untuk memberi peringatan kepada kaum Muslimin, sebagai realisasi dari firman Allah k surat adz Dzariyat ayat 55 : Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Juga firman Allah k surat al Maidah ayat 2 : Dan saling tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Pada pembukaan nasihat ini, Syaikh mengingatkan, bahwa hati kita bisa hidup dan sehat hanya dengan dzikrullah, melakukan persiapan untuk menjumpaiNya, istiqomah di atas perintahNya, cinta, takut kepada adzabNya dan mengharapkan kenikmatan di sisiNya. Hidupnya hati, kesehatannya, kecemerlangannya, kekuatannya, dan keteguhannya sesuai dengan kadar keimanannya kepada Allah Azza wa Jalla, kecintaan, kerinduan untuk berjumpa denganNya, serta ketaatannya kepada Allah dan RasulNya.

(Sebaliknya), matinya hati atau sakitnya, kegelapan serta kebingungannya sebanding dengan kadar ketidak tahuannya tentang Allah serta hakNya, jauhnya dari ketaatan kepada Allah dan RasulNya, serta (sesuai dengan) jauhnya ia berpaling dari dzikrullah dan membaca KitabNya. Karena dengan sebab ini, setan mampu menguasai hati manusia, memberikan janji dan angan-angan kosong. Setan menyemaikan benih berbahaya yang akan memberangus kehidupan dan kecemerlangan hati, menjauhkannya dari semua kebaikan, menggiringnya kepada keburukan.

Berikut adalah nasihat Syaikh yang sangat berharga, semoga bermanfaat bagi kita. (Redaksi)

Pertama : Memikirkan Dan Merenungi Tujuan Kita Diciptakan

Allah Azza wa Jalla berfirman, Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras". [Saba’ : 46].

FirmanNya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. [Ali Imran : 190-191].

Allah berfirman : Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa dimintai pertanggung-jawaban). [al Qiyamah : 36]

Artinya, dibiarkan begitu saja, tanpa perintah dan larangan. Tidak diragukan lagi, bahwa setiap muslim menyadari, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menciptakan kita tanpa tujuan, akan tetapi Allah menciptakan agar beribadah hanya kepada Allah, taat kepadaNya dan RasulNya.

Allah berfirman : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. [adz Dzariyaat : 56].

Allah berfirman : Hai manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertakwa. [al Baqarah : 21]

Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada jin dan manusia dengan sebuah perintah yang menjadi tujuan penciptaan mereka; Allah mengirimkan para rasulNya dan menurunkan kitab-kitabNya untuk menjelaskan hal itu dan mendakwahkannya. Kemudian Allah berfirman : Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [al Bayyinah : 5].

Allah berfirman : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut itu". [an Nahl : 36]

Allah Azza wa Jalla berfirman : Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukanNya dengan sesuatupun. [an Nisaa` : 36].

FirmanNya : (Al Qur`an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. [Ibrahim : 52].

Maka wajib bagi siapa saja yang hendak menasihati dirinya agar memberikan perhatian lebih kepada tujuan penciptaan dirinya dan lebih memprioritaskannya di atas segalanya. Dan hendaklah waspada, jangan sampai lebih mengutamakan dunia daripada akhirat, hawa nafsu daripada petunjuk, lebih mentaati nafsu dan setan daripada mentaati ar Rahman. Allah Azza wa Jalla mengingatkan hal itu dengan keras : Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). [an Nazi’at : 37-41].

Kedua : Diantara Yang Aku Wasiatkan Kepada Anda Sekalian Dan Diri Saya Pribadi Yaitu, Hendaklah Tetap Membaca Dan Memperbanyak Membaca Al Qur`an Sambil Mentadabburi, Memahami Dan Memikirkan Makna-Maknanya Yang Bisa Membersihkan Jiwa, Menyadarkan Agar Tidak Mengikuti Hawa Nafsu Dan Setan.

Sesungguhnya Allah menurunkan al Qur`an itu sebagai hidayah, nasihat, pembawa kabar gembira, peringatan, pembimbing, pemandu serta sebagai rahmat bagi seluruh hamba. Orang yang berpegang teguh dengannya dan mengamalkan petunjuknya, maka dia adalah orang yang bahagia dan selamat. Sedangkan yang berpaling darinya, maka dia adalah orang sengsara dan binasa.

Allah Azza wa Jalla berfirman : Sesungguhnya al Qur`an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus. [al Israa` : 9]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Dan al Qur`an ini diwahyukan kepadaku supaya aku memberi peringatan kepada kalian dengannya dan kepada orang-orang yang sampai (kepadanya) al Qur`an. [al Israa` : 19].

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. [Yunus : 57].

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Katakanlah: "Al Qur`an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”. [Fushilat:44].

Dalam hadits yang shahih, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَتَمَسَّكُوا بِهِ ... ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي

"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara. Yang pertama, yaitu Kitabullah. Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Maka terimalah Kitab Allah ini, dan berpegang teguhlah dengannya … kemudian beliau n mengatakan : “Dan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Allah (agar hati-hati) dalam urusan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Allah (agar hati-hati) dalam urusan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Allah (agar berhati-hati) dalam urusan keluargaku”.[1]

Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan dorongan dan memotivasi (agar menerima dan berpegang) kepada Kitabullah. Dan dalam khutbah haji wada, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنْ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ وَسُنَّتِي

"Aku tinggalkan kepada kalian sesuatu. Kalian tidak akan tersesat, selama kalian berpegang teguh dengannya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku".

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

"Sebaik-baik kalian, yaitu orang yang mempelajari al Qur`an lalu mengajarkannya".[2]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabatnya :

أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ إِثْمٍ وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ قَالَ أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنْ الْإِبِلِ

“Siapakah di antara kalian yang ingin pergi ke Buthan (nama tempat di dekat Madinah) atau Aqiq, lalu dia kembali dengan membawa dua unta yang gemuk, sedangkan dia dalam keadaan tidak berdosa dan tidak memutus silaturrahim?” Para sahabat menjawab,”Wahai Rasulullah, semua kami ingin hal itu?” Rasulullah n bersabda,”Tidaklah salah seorang di antara kalian pergi ke masjid lalu membaca dua ayat Kitabullah, itu lebih baik baginya dari dua unta; tiga ayat lebih baik dari tiga unta, empat ayat lebih baik dari empat unta, dan lebih baik dari jumlah yang sama dari unta”. [3]

Semua ini adalah hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menerangkan keutamaan al Qur`an, memotivasi agar membacanya, mempelajari dan mengajarkannya banyak sekali. Yang dimaksud dengan membaca, yaitu (membaca sambil) merenungi dan memahami maknanya, kemudian melakukan apa yang menjadi konsekwensinya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Apakah mereka tidak memperhatikan al Qur`an ataukah hati mereka terkunci. [Muhammad : 24]

Allah Azza wa Jalla berfirman : Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya, dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran. [Shaad : 29].

Saudara-saudaraku, bergegaslah untuk membaca Kitab Rabb kalian, mentadabburi (merenungi dan memperhatikan) maknanya, memanfaatkan waktu dan majlis untuk itu. Al Qur`an al Karim merupakan tali Allah yang kuat, dan jalanNya yang lurus. Orang yang berpegang teguh dengan al Qur`an, dia bisa sampai kepada Allah dan Surga. Dan barangsiapa yang berpaling darinya, dia akan sengsara di dunia dan akhirat.

Waspadalah rahimakumullah terhadap segala yang dapat menghalangi kalian dari Kitabullah dan yang bisa melalaikan kalian dari dzikir, yaitu yang berupa selebaran-selebaran, majalah-majalah atau sejenisnya yang lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya. Jika memang perlu untuk menelaah majalah-majalah atau selebaran-selebaran itu, maka jadwalkan waktu khusus dan lakukanlah seperlunya.

Hendaklah juga menyediakan waktu khusus untuk membaca atau mendengarkan Kitabullah dari orang yang membacanya, untuk mengobati penyakit hati dengannya, supaya terpacu untuk taat kepada khaliqnya, Rabb yang memiliki manfaat, madharat, hak memberi dan hak tidak memberi, tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah.

Di antara hal yang harus dihindari, yaitu mendatangi arena hura-hura, musik, mendengar siaran-siaran yang berbahaya, bergabung dengan majelis obrolan yang tidak jelas dan membicarakan harga diri orang. Dan yang lebih berbahaya dari ini, yaitu datang ke sinema atau yang semisalnya, menyaksikan film-film porno yang membuat hati menjadi sakit, serta menghalangi dzikir dan menghalangi membaca al Qur`an, mendorong untuk berperangai buruk dan hina, serta menanggalkan akhlak terpuji.

Demi Allah, sesungguhnya film-film ini lebih berbahaya daripada alat-alat musik, lebih buruk; dan akibatnya lebih menjijikkan, maka hindarilah ia – rahimakumullah.

Janganlah bergaul dengan mereka, dan janganlah ridha dengan perbuatan mereka yang buruk. Barangsiapa yang mengajak manusia kepadanya, maka dia akan memikul dosanya sendiri ditambah dosa sebesar dosa orang yang tersesat karena tergiur dengan ajakannya. Demikianlah, setiap orang yang mengajak kepada suatu kebathilan atau meninggalkan kebenaran, maka dia akan memikul dosanya ditambah dosa sebesar dosa orang-orang yang mengikutinya. Dan dalam hal ini, terdapat hadits yang shahih dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Kami memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar membimbing kita dan seluruh kaum Muslimin kepada jalanNya yang lurus. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha dekat.

Ketiga : Mengangungkan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Gemar Mendengarkannya Dan Antusias Menghadiri Majlis Dzikir (Majelis Ilmu), Tempat Kitabullah Dan Hadits-Hadits Rasulullah Dibacakan.

Sesungguhnya, Sunnah itu bagian dari al Qur`an. Sunnah menjelaskan makna-makna al Qur`an, menjelaskan hukum-hukumnya, memerinci syari’at yang diperintahkan kepada para hamba. Maka wajib bagi setiap muslim untuk mengagungkan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, antusias untuk menghafal dan memahaminya sesuai dengan kemampuan. Dan semestinya, juga lebih intensif bergaul dengan para ahli hadits, karena mereka merupakan teman yang tidak akan pernah membuat temannya sengsara.

Allah berfirman : Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu (Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam ), sesungguhnya ia telah menta'ati Allah. [an Nisaa` : 80].

Allah Azza wa Jalla berfirman : Apa yang diberikan oleh Rasul kepada kalian, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya dari kalian, maka tinggalkanlah. [QS al Hasyr : 7].

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ

“Jika kalian melewati taman-taman surga, maka lahaplah (nikmatilah) apa yang ada di dalamnya”. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya : “Wahai Rasulullah, apa itu taman-taman surga?” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,”Halaqah-halaqah dzikir.”

Para ulama menjelaskan, halaqah-halaqah dzikir, maksudnya adalah majelis-mejelis tempat al Qur`an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dibacakan, tempat menjelaskan yang dihalalkan oleh Allah kepada para hamba, dan apa yang diharamkan atas mereka, serta hal yang berkait dengannya, seperti rincian-rincian hukum syari’ah, penjelasan macam-macamnya, dan segala hal yang berkait.

Maka manfaatkanlah waktu untuk menghadiri majelis dzikir, agungkanlah al Qur`an dan hadits, amalkan apa yang engkau pahami dari keduanya, bertanyalah tentang sesuatu yang susah engkau pahami, sehingga engkau bisa mengetahui al haq dengan dalil, sehingga engkau dapat mengamalkannya; dan kalian bisa mengetahui yang bathil berdasarkan dalil, sehingga kalian bisa menghindarinya. Dengan demikian, kalian termasuk orang yang faqih (paham) tentang agama. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

"Barangsiapa yang dikehendaki baik, maka Allah pahamkan dia tentang din (agama)".

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

"Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada dalam ajaran kami, maka perbuatan itu tertolak".

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

"Barangsiapa menempuh satu perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalannya menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah (masjid) di antara rumah-rumah Allah, mereka membaca Kitabullah, saling mengajarkan di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, mereka akan diliputi oleh rahmat dan dikeliingi oleh para malaikat, serta Allah memuji mereka di hadapan para malaikat yang ada di dekatNya. Orang yang diperlambat oleh amalnya (untuk mencapai derajat tinggi atau kebahagiaan), maka garis keturunannya tidak akan bisa mempercepatnya".

Hanya kepada Allah kita memohon. Semoga Allah menunjukan kami dan kalian kepada yang diridhaiNya. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita semua kepahaman dalam masalah din dan kekuatan untuk melaksanakan hak Rabb semesta alam. Semoga Allah menolong agamaNya dan meninggikan kalimatNya. Dan semoga Allah melindungi kami dan kalian dari fitnah yang menyesatkan dan tipu daya setan. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar do’a dan Maha Mudah mengabulkan do’a.
Washallahu ‘ala nabiyina Muhammad wa ‘alihi wa sallam.

[Diangkat dari Majmu Fatawa wa Maqalaatun Mutanawwi'ah (3/244-252)]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun VIII/1424H/2004M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

Saturday, January 23, 2010

Perkara Ajaib Tersembunyi di Dalam Minda




Apakah anda bersetuju jika saya katakan terdapat banyak perkara ajaib tersembunyi di dalam minda?

1) Tenaga ajaib tersembunyi dalam minda

Percaya atau tidak apabila anda sentiasa memikirkan tentang kenyang, anda tidak akan lapar. Buktinya apabila anda menjalani ibadah puasa, anda tidak berfikir pun tentang makan sepanjang hari, tetapi anda tetap mampu melakukan aktiviti-aktiviti kehidupan sebagaimana biasa. Padahal pada hari-hari biasa, awal pagi lagi anda sudah terasa hendak makan.

Demikianlah apabila anda tidak lansung memikirkan tentang penat, anda akan cergas dan bertenaga sepanjang hari.

Sebaliknya apabila anda mula berkata ”Aku malaslah hari ini”, “Aku boringla hari ni”, anda akan benar-benar malas dan boring. Maka jika anda ingin cemerlang dan berjaya, bijak-bijaklah berhubung dengan imaginasi. Imaginasi boleh menjadikan anda apa sahaja. Daripada sini kita boleh simpulkan, ”Kita sendirilah yang meminta setiap apa yang berlaku pada diri kita.”



2) Berkomunikasi dengan minda ke minda

Apabila anda mengingat seseorang, dan jika ingatan anda itu jujur, ikhlas dan bertanggungjawab, dan tiada sebarang gangguan, anda sebenarnya telah pun menghantar gelombang minda kepada orang itu. Anda mungkin mendapat tindak balas yang menakjubkan.

Jika ingatan anda terhadapnya adalah yang baik-baik, dalam masa yang sama insyaALLAH dia akan mengingat yang baik-baik juga tentang anda. Maka kerana itulah sesekali pada saat-saat tertentu anda terkenangkan seseorang yang telah lama anda tidak temui secara tiba-tiba. Barangkali pada saat itu orang berkenaan sedang memikirkan tentang anda dan gelombang mindanya telah mengembara dan akhirnya sampai kepada anda.

Gelombang yang lemah akan tersasar atau tidak sampai ke matlamat ataupun ghaib begitu sahaja ditelan gelombang-gelombang yang lebih kuat yang sentiasa bersimpang siur. Gelombang minda akan lebih hebat kesannya terhadap mereka yang mempunya jalinan emosi ataupun pertalian darah yang rapat misalnya suami isteri, ibu dan anak, adik beradik kembar dan rakan seiras.

3) Daya magnet dalam fikiran beremosi

Tahukah anda apabila anda membenci seseorang, anda sebenarnya telah pun menarik kebencian orang itu terhadap anda. Fikiran yang beremosi ada daya tarikan bagaikan magnet yang akan menarik sebarang pemikiran yang sealiran.

Sebagaimana gelombang minda tadi, kebencian akan terhasil dalam bentuk gelombang-gelombang negatif yang mengembara dan akhirnya sampai kepada orang yang anda benci itu. Oleh itu, seseorang yang menjadikan imaginasinya sebagai salah satu laluan untuk kejayaan tidak boleh berfikiran negatif. Dia kena berfikiran positif supaya pemikiran yang sama akan dipulangkan kepadanya.

4) Mengawal minda untuk lebih berjaya



Tiada siapapun yang boleh membuatkan anda marah jka anda sendiri tidak ingin marah. Soal emosi yang tersentuh adalah perasaan yang boleh dikawal jika anda mahu mengawalnya. Jika anda memang tidak mahu marah anda tidak akan marah.

Orang boleh menjadi terlalu sedih kerana dia memberi laluan kepada dirinya untuk berasa sedih. Kesedihan yang melampau-lampau pula bermula daripada emosi yang ditarik-tarik, diiya-iyakan, diransang-ransang dan disungguh-sungguhkan, ibarat api yang dicurahkan petrol ke atasnya. Api akan menyambar hebat padahal jika dibiarkan sahaja, lambat laun ia akan padam sendiri. Kejayaan pertama orang yang berjaya ialah dapat mengawal emosinya.




5) Dua pemikiran dalam masa yang sama

Anda mungkin pernah melihat seseorang yang beremosi pada satu masa tetapi pada masa yang sama bercakap seolah-olah tidak menghadapi sebarang masalah dan ingat, orang ini bukanlah seorang pelakon. Seorang ayah memarahi anaknya dengan kemarahan yang beriya-iya tetapi dalam masa yang sama dia menghadiahkan anda senyuman dan mula bercakap lembut dengan anda. Itu tanda permulaan bagi seorang yang dapat mengawal emosinya. Seorang yang ingin menggapai kejayaan melalui imaginasi perlu lebih pandai mengawal emosi.

6) Minda teransang melalui solat dan doa

Solat itu doa dan doa itu perlu dalam proses kehidupan seseorang manusia. Manusia perlu berdoa untuk menjalinkan hubungan yag erat antara dirinya dengan alam ghaib dan yang terpenting dengan PENCIPTA-nya. Realitinya orang yang sentiasa berdoa dan sentiasa menunaikan solat tepat pada waktunya atau lebih baik pada awal waktu akan dapat membentuk dan meningkatkan kekuatan minda melalui fikiran yang lebih terfokus.

Seorang yang berjaya adalah seorang yang tenang dan ketenangan mutlak ataupun kemuncak bagi ketenangan adalah solat. Hakikat ketenangan tidak ada dalam diri seseorang yang ingkar solat atau tidak pernah berdoa.

ya rabb


Di saat aku memerlukan perlindungan,
Namun tiada siapa yang dapat melindungi,
Dia tempat aku berharap,
Yang nyawaku di dalam tanganNya,
Dia tempat aku meminta belas,
Dia itu Allah,
Dialah pelindungku.

Bila aku bersedih hati,
Tetapi tiada yang sudi mendengar,
Dia mendengarkan semua tuturku,
Walau aku cuma menyusun kata senyap di dalam hati,
Walaupun tak sepatah aku tuturkan,
Dia mendengarkan,
Dialah pendengarku.

Dan aku tidak pernah keseorangan,
Meskipun di saat bersendirian,
Setiap gerak-geri makhluk di dalam perhatianNya,
Tidak mengira tempat dan masa,
Dia takkan pernah terlepas pandang,
Dia lah penemanku di mana saja.

Apabila aku memerlukan semangat,
Tetapi tiada yang ingin menjadi pendorong,
Aku tahu aku ada Dia, cukuplah Dia,
Lalu aku rujuk kalamNya,
Kerana di situ aku temui madah-madah indah,
Pembakar sebuah semangat yang hampir malap.

Bila aku rasa dunia ini tidak membahagiakan,
Aku ingat pada janjiNya,
Sesungguhnya bahagia yang kekal adalah syurga,
Tak akan aku temui bahagia itu di dunia,
Lalu aku redhakan segalanya,
Demi untuk bertemu bahagia yang hakiki di sana.

Monday, January 18, 2010

SINAR CAHAYA AYAT KURSI

Dlm sebuah hadis, ada menyebut perihal

seekor syaitan yg duduk diatas pintu rumah.

Tugasnya ialah utk menanam keraguan di hati

suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan

keraguan dihati isteri terhadap kejujuran suami di

luar rumah.

Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk

rumah sehinggalah Baginda mendengar jawaban

salam daripada isterinya.

Disaat itu syaitan akan lari bersama-sama

dengan salam itu.



Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:



1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi

apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT

mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya

hingga subuh.



2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di

akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada

dlm lindungan Allah SWT hingga sembahyang

yang lain.



3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di

akhir tiap sembahyang,tidak menegah akan dia

daripada masuk syurga kecuali maut dan barang

siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah

SWT memelihara akan dia ke atas rumahnya,

rumah jirannya dan ahli rumah-rumah disekitarnya.



4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di

akhir tiap2 sembahyang fardhu, Allah SWT

menganugerahkan dia setiap hati orang

yg bersyukur,setiap perbuatan orang yg

benar,pahala nabi2 serta Allah melimpahkan

padanya rahmat.



5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi

sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT

mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka

semua memohon keampunan dan mendoakan

baginya.



6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di

akhir sembahyang Allah SWT akan mengendalikan

pengambilan rohnya dan dia adalah seperti

orang yang berperang bersama Nabi Allah

sehingga mati syahid.



7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi

ketika dalam kesempitan nescaya Allah SWT

berkenan memberi pertolongan kepadanya.



Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S.A.W.

bersabda,Sampaikanlah pesanku biarpun

satu ayat..."





Wassalam,



"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk

Dunia Mu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk

Akhirat Mu"

-------------------------------------------------



>> Subhanallah...



Tujuh kalimat



Sabda Rasulullah S.A.W



" Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia

terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta

diampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa/buih

laut "



1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak

melakukan sesuatu.



2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap

selesai melakukan sesuatu.



3. Mengucap Astagfirullah jika lidah tersilap

perkataan yang tidak patut



4. Mengucap Insya Allah jika merencanakan

berbuat sesuatu di hari esok.



5. Mengucap La haula wala kuwwata illa

billah jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak

diingini.



6. Mengucap inna lillahi wa inna ilaihi rajiun

jika menghadapi dan menerima musibah.



7. Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad

Rasulullah sepanjang siang malam sehingga tak

terpisah dari lidahnya dari tafsir hanafi,

mudah- mudahan ingat, walau lambat-lambat

mudah- mudahan selalu, walau sambil lalu mudah-

mudahan jadi bisa, karena sudah biasa!

Adakah Allah Menerima Taubatku???


“Aku ingin bertaubat tetapi dosaku terlalu banyak. Dosaku banyak sekali. Aku masih belum meninggalkan perbuatan-perbuatan keji dan maksiat yang aku lakukan. Aku telah melakukan maksiat ini sejak aku masih kecil sehinggalah sekarang. Aku mencuri. Aku berbohong. Aku meninggalkan solat. Aku tidak membayar zakat. Dosaku terlalu banyak.. Aku insan hina. Adakah Allah akan mengampunkan aku dan menerima taubatku???”

Firman Allah swt: “ Katakanlah, wahai hamba-hambaKu yang berlebih-lebihan terhadap dirinya (dengan memperbuat dosa), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah swt. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Kembalilah (bertaubatlah) kamu kepada tuhanmu, dan patuhlah kamu kepadaNya sebelum tiba siksaan kepadamu, kemudian kamu tidak mendapat pertolongan” (Az-Zumar: 53,54).


Allah swt telah berfirman dalam sebuah hadis qudsi : “ Wahai anak Adam! Sekiranya engkau berdoa dan memohon keampunan dariKu, maka akan Aku ampunkan segala dosa-dosamu. Wahai anak Adam! Sekiranya dosa-dosa yang telah engkau lakukan menggunung setinggi langit kemudian kau memohon keampunan dariku, maka akan Aku ampunkan dosa-dosamu. Wahai anak Adam! Sekiranya kau datang kepadaku dengan dosa sebanyak seisi dunia dan kau tidak mensyirikkan Aku dengan sesuatu, maka akan Aku datangkan padamu maghfirahku sebanyak seisi dunia”.


Semoga kita semua tergolong dikalangan orang-orang yang bertaubat dengan sebenar-benar taubat (taubat nasuha) dan ikhlas kerana Allah swt. Sesungguhnya Allah itu Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Janganlah melambat-lambatkan taubat kerana ajal kita tidak memandang usia dan tempat. Firman Allah swt: “Bagi tiap-tiap ummat itu ada ajalnya, apabila datang ajal mereka itu, mereka tidak akan dapat melambatkannya dan tidak pula dapat mempercepatkannya walau sesaat jua pun” (Al-A’raf: 34). “Dan mohon ampunlah (beristighfar) kamu kepada tuhanmu kemudian bertaubatlah kamu kepadaNya, nescaya Dia akan memberi kamu kesenangan yang baik sehingga sampai ajalmu” (Hud: 3).

KEMATIAN ITU PASTI BERLAKU
JANJI ALLAH PASTI BERLAKU
TAUBATLAH DENGAN RELA...

HAKIKAT TAKWA

Takwa sangat penting dan dibutuhkan dalam setiap kehidupan seorang muslim.
Namun masih banyak yang belum mengetahui hakekatnya.
Setiap jum’at para khotib menyerukan takwa dan para makmumpun mendengarnya berulang-ulang kali. Namun yang mereka dengar terkadang tidak difahami dengan benar dan pas.Pengertian Takwa.Untuk mengenal hakekat takwa tentunya harus kembali kepada bahasa Arab, karena kata tersebut memang berasal darinya.
Kata takwa (التَّقْوَى) dalam etimologi bahasa Arab berasal dari kata kerja (وَقَى) yang memiliki pengertian menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
Oleh karena itu imam Al Ashfahani menyatakan: Takwa adalah menjadikan jiwa berada dalam perlindungan dari sesuatu yang ditakuti, kemudian rasa takut juga dinamakan takwa. Sehingga takwa dalam istilah syar’I adalah menjaga diri dari perbuatan dosa.Dengan demikian maka bertakwa kepada Allah adalah rasa takut kepadaNya dan menjauhi kemurkaanNya. Seakan-akan kita berlindung dari kemarahan dan siksaanNya dengan mentaatiNya dan mencari keridhoanNya.Takwa merupakan ikatan yang mengikat jiwa agar tidak lepas control mengikuti keinginan dan hawa nafsunya.
Dengan ketakwaan seseorang dapat menjaga dan mengontrol etika dan budi pekertinya dalam detiap saat kehidupannya karena ketakwaan pada hakekatnya adalah muroqabah dan berusaha keras mencapai keridhoan Allah serta takut dari adzabNya.
Sangat pas sekali definisi para ulama yang menyatakan ketakwaan seorang hamba kepada Allah adalah dengan menjadikan benteng perlindungan diantara dia dengan yang ditakuti dari kemurkaan dan kemarahan Allah dengan melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.Berikut ini beberapa ungkapan para ulama salaf dalam menjelaskan

pengertian takwa:1. Kholifah yang mulia Umar bin Al Khothob pernah bertanya kepada Ubai bin Ka’ab tentang takwa. Ubai bertanya: Wahai amirul mukminin, Apakah engkau pernah melewati jalanan penuh duri? Beliau menjawab: Ya. Ubai berkata lagi: Apa yang engkau lakukan? Umar menjawab: Saya teliti dengan seksama dan saya lihat tempat berpijak kedua telapak kakiku. Saya majukan satu kaki dan mundurkan yang lainnya khawatir terkena duri. Ubai menyatakan: Itulah takwa.

[1]2. Kholifah Umar bin Al Khothob pernah berkata: Tidak sampai seorang hamba kepada hakekat takwa hingga meninggalkan keraguan yang ada dihatinya.
3. kholifah Ali bin Abi Tholib pernah ditanya tentang takwa, lalu beliau menjawab: Takut kepada Allah, beramal dengan wahyu (Al Qur’an dan Sunnah) dan ridho dengan sedikit serta bersiap-siap untuk menhadapi hari kiamat.
4. Sahabat Ibnu Abas menyatakan: Orang yang bertakwa adalah orang yang takut dari Allah dan siksaanNya.
5. Tholq bin Habib berkata: takwa adalah beramal ketaatan kepada Allah diatas cahaya dari Allah karena mengharap pahalaNya dan meninggalkan kemaksiatan diatas cahaya dari Allah karena takut siksaanNya
6. ibnu Mas’ud menafsirkan firman Allah: اتَّقُواْ اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ dengan menyatakan: Taat tanpa bermaksiat dan ingat Allah tanpa melupakannya dan bersyukur.Takwa ada dikalbu.Takwa adalah amalan hati (kalbu) dan tempatnya di kalbu, dengan dasar firman Allah Ta’ala:Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. (QS. 22:32) . dalam ayat ini takwa di sandarkan kepada hati, karena hakekat takwa ada dihati. Demikian juga firman Allah:Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertaqwa. (QS. 49:3)Sedangkan dalil dari hadits Nabi n tentang hal ini adalah sabda beliau: التَّقْوَى هَهُنَا التَّقْوَى هَهُنَا التَّقْوَى هَهُنَا ويُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ [ثَلاَثَ مَرَّاتٍ] بِحَسْبِ امْرِىءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ اْلمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُّهُ وَعِرْضُهُ Takwa itu disini! Takwa itu disini! Takwa itu disini! –dan beliau mengisyaratkan ke dadanya (Tiga kali). Cukuplah bagi seorang telah berbuat jelek dengan merendahkan saudara muslimnya. Setiap muslim diharamkan atas muslim lainnya dalam darah, kehormatan dan hartanya. (HR Al Bukhori dan Muslim ). Juga hadits Qudsi yang masyhur dan panjang dari sahabat Abu Dzar. Diantara isinya adalah:يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا Wahai hambaKu, seandainya seluruh kalian yang terdahulu dan yang akan datang, manusia dan jin seluruhnya berada pada ketakwaan hati seorang dari kalian tentulah tidak menambah hal itu sedikitpun dari kekuasaanKu. (HR Muslim)Dalam hadits ini ketakwaan disandarkan kepada tempatnya yaitu kalbu. Namun walaupun ketakwaan adalah amalan hati dan adanya dihati, tetap saja harus dibuktikan dan dinyatakan dengan amalan anggota tubuh. Siapa yang mengklaim bertakwa sedangkan amalannya menyelisihi perkataannya maka ia telah berdusta.Ketakwaan ini berbeda-beda sesuai kemampuan yang dimiliki setiap individu, sebagaimana firman Allah :فاتّقوا اللّهَ ما استَطَعتُمBertakwalah kepada Allah semampu kalian.Mudah-mudahan Allah memberikan kepada kita ketakwaan yang sempurna.

Semoga dengan takwa kita akan mampu menjaga akhlak kita, moral kita, saling menghormati antar manusia, stop kekerasan, menjaga alam kita.

C.I.N.T.A vs S.U.K.A



Adakah tapak tanganmu berkeringat,
hatimu berdebar kencang dan suaramu
tersekat di dadamu?
Itu bukan Cinta, itu
SUKA.

Adakah kamu tidak dapat melepaskan
pandangan mata darinya?
Itu bukan Cinta, itu
NAFSU.

Adakah kamu menginginkannya kerana kamu
tahu ia ada di sana?
Itu bukan Cinta, itu
KESEPIAN.

Adakah kamu mencintainya kerana itulah
yang diinginkan semua orang?
Itu bukan Cinta, itu
KESETIAAN

Adakah kamu tetap mengatakan kamu
menyintainya kerana kamu tidak ingin
melukai hatinya?
Itu bukan Cinta, itu
BELAS KASIHAN.

Adakah kamu menjadi miliknya kerana
pandangan matanya membuat hatimu melompat?
Itu bukan Cinta, itu
TERGILA-GILA.

Adakah kamu memaafkan kesalahannya
kerana kamu mengambil berat tentangnya?
Itu bukan Cinta, itu
PERSAHABATAN.

Adakah kamu mengatakan padanya bahawa
setiap hari hanya dia yang kamu fikirkan?
Itu bukan Cinta, itu
DUSTA.

Adakah kamu rela memberikan semua
perkara yang kamu senangi untuk
kepentingan dirinya?
Itu bukan Cinta, itu
KEMURAHAN HATI.

Tetapi

Adakah kamu tetap bertahan kerana
campuran antara kesakitan dan
kegembiraan yang membutakan dan tak
terfahami ... menarikmu mendekati dan
tetap bersamanya?
ITULAH CINTA.


Apakah kamu menerima kesalahannya kerna
itu bahagian dirinya dan siapa dirinya?
Jika demikian,
ITULAH CINTA.

Adakah kamu tertarik dengan orang lain
tapi setia dengannya tanpa penyesalan?
Jika demikian,
ITULAH CINTA.


Adakah kamu menangis kerana kesakitannya
walaupun saat itu dia kuat?
ITULAH CINTA.


Adakah hatimu sakit dan hancur ketika
dia bersedih?
ITULAH CINTA.


Adakah hatimu gembira ketika dia berbahagia?
ITULAH CINTA.


Adakah matanya melihat hatimu dan
menyentuh jiwamu begitu mendalam
sehingga menusuk?
Yang demikian itulah namanya

CINTA

dari ukhti mu



salam semua sahabat ana baru berkesempatan nak jenguk2 blog ana maaf bukan sengaja nak abaikan blog ni tapi kekangan waktu untuk ana membuka blog.. amanah yang di petanggungjawabkan kepada ana..ana nak buat yang sebaik mungkin nanti di persoalkan di akhirat..
allah tidak memandangkan hasil tetapi allah menandangkan kepada usaha..dan sentiasa perbaiki niat agar tidak tersasar..insyaallah ana akan buat sebaik mungkin amanah yang telah dipertanggungjawabkan...

dah masuk balik belajar ni semakin banyak kerja ana 2 la perjuangan ana dan kekurangan masa ana buka blog..tapi ana tak kan abaikan apa yang ana nak bawa iaitu nak berdakwah....moga allah mempermudahkan segala urusan ana..

Air tangan orang yang tak solat....


Semua orang tahu bahawa kalau meninggalkan
solat tu, adalah dosa besar, dan malahan lebih
hina drpd khinzir.. Betapa hinanya kita kalau
meninggalkan solat spt yg dikisahkan pd zaman
NabiMusa A. S.

Begini kisahnya... pada zaman Nabi Musa, ada
seorang lelaki yg sudah berumahtangga , dia tak
de zuriat lalu, terdetik dlm hati dia (nazar),
"kalau aku dpt anak, aku akan minum air kencing
anjing hitam .

" Nak dijadikan cerita, Allah pun kurniakan isteri
si lelaki tadi pun hamil dan melahirkan anak. Bila
dah dpt anak, laki ni pun runsinglah... Dia dah
nazar nak kena minum air kencing anjing hitam.

Syariat pd zaman Nabi Musa berbeza dgn syariat
yg turun utk umat Nabi Muhammad. kalau umat
Nabi Muhammad, nazar benda yg haram, maka tak
payah buat, tapi kena denda(dam) atau sedekah..
Tapi, kalau zaman Nabi Musa, brgsiapa bernazar,
walaupun haram, tetap kena laksanakan nazar tu..
lalu, si lelaki yg dapat anak tu, dgn susah hatinya,
pun pegilah bertemu dgn Nabi-Allah Musa.. Dan
menceritakan apa yg terjadi ke atas dirinya..
lalu, Nabi Musa menjawab bahawa lelaki tu xpayah
minum air kencing anjing hitam, tapi akan minum
air yg lebih hina dr air kencing anjing hitam.
Nabi Musa perintahkan lelaki tersebut utk pergi
menadah air yg jatuh dr bumbung rumah orang yg
meninggalkan sembahyang dan minum air tu. lalu,
lelaki tu pun senang hati, menjalankan apa yg
diperintahkan oleh Nabi Musa tadi...

Lihat.. betapa hinanya org yg meninggalkan solat,
sampai dikatakan air yg jatuh dr bumbung rumah
dia, lbh hina dr air kencing anjing hitam.. Itu
baru air bumbung rumah, belum air tangan lagi..

Menyentuh bab air tangan ni, selalu kita suka
makan masakan ibu, isteri kita. Jadi, kepada
muslimat sekalian, peliharalah solat , sbb kalau
meninggalkan solat (kalau tak uzur), air tangan
akan menitik ke dalam basuhan makanan, nasi,
dsb..
anak-anak, suami pulak yg akan makan makanan
yg dimasak. takkan nak biarkan suami & anak2
gelap hati minum air tangan org tinggalkan solat..
tak gamakkan? tapi.. lain pulak halnya dgn kita
ni.. pagi petang.. mamak!! teh tarik satu, roti
canai satu.. ada pulak segelintir tukang masak yg
tak solat.. kita pun makan bekas air tangan dia..
gelap lah hati kita.. sbb tu liat nak buat keja2
yg baik. beware apa yg kita makan... betapa
beratnya amalan solat ni, hatta Allah syariatkan
solat kepada Nabi Muhammad melalui Isra' Mikraj,
sedangkan kewajipan2 lain memadai diutus melalui
Jibril a. s.

Ketika saat Rasulullah nazak, sempat baginda
berpesan kpd Saidina Ali (&utk umat Islam) ,
"As-solah as Solah wa amalakat aimanukum."
maknanya,"Solat, solat jgn sekali kamu abaikan
dan peliharalah org2 yg lemah di bawah
tanggunganmu."

jadi, sama2lah kita pelihara solat kita, dr segi
zahir & batinnya, kerana amalan solatlah amalan
yg mula2 akan ditimbang di neraca Mizan kelak


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...