Aku tak ingin kau menangis bersedih
Sudahi air mata darimu
Yang aku ingin arti hadir diriku
Kan menghapus dukamu sayang
Karna bagiku kau kehormatanku
Dengarkan dengakan aku
Reff:
Hanya satu pintaku untukmu dan hidupku
Baik baik sayang ada aku untukmu
Hanya satu pintaku disiang dan malammu
Baik baik sayang karna aku untukmu
Semua keinginan akan aku lakukan
Sekuat semampuku sayang
Karna bagiku kau kehormatanku
Dengarkan dengakan aku
skip to main |
skip to sidebar
Pernikahan akan bersifat dakwah apabila dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Islam dan menimbang berbagai kemaslahatan dakwah dalam setiap langkahnya. Dalam memilih jodoh, dipilihkan pasangan hidup yang bernilai optimal bagi dakwah. Dalam menentukan siapa calon jodoh tersebut, dipertimbangkan pula kemaslahatan secara lebih luas. selain kriteria umum sebagaimana tuntutan fikah Islam, pertimbangan lainnya ialah;
“Apakah pemilihan jodoh ini memiliki implikasi kemaslahatan yang optimal bagi dakwah, ataukah sekadar mendapatkan kemaslahatan bagi dirinya sahaja?”
Contohnya, diantara sekian banyak wanita muslimah yang telah memasuki usia siap menikah, mereka berbeza-beza jumlah bilangan usianya dan oleh sebab itu berbeza pula tingkat kemendesakannya untuk menikah. Beberapa orang bahkan sudah mencapai usia 35 tahun, sebagian yang lain antara 30 hingga 35 tahun, sebagian berusia 25 hingga 30, dan yang lainnya di bawah usia 25 tahun.
Mereka semua ini siap menikah, mampu menjalankan fungsinya dan peranan sebagai isteri dan ibu dalam rumah tangga. Anda adalah lelaki muslim yang telah berniat melaksanakan pernikahan. Usia anda 25 tahun. Anda dihadapkan dengan realiti bahawa wanita muslimah yang sesuai kriteria fikah Islam untuk anda nikahi ada sekian banyak jumlahnya. Maka siapakah yang lebih anda pilih, dan dengan pertimbangan apakah anda memilih dia sebagai calon isteri?
Ternyata anda memilih si A, karena dia memiliki kriteria kebaikan agama, cantik, menarik, pandai, dan usianya masih muda, 20 tahun atau bahkan kurang dari itu. Apakah pilihan anda itu salah? Demi Allah, pilihan anda ini tidak salah! anda telah memilih calon isteri dengan benar kerana berdasarkan kriteria kebaikan agama, dan memenuhi sunnah kenabian. Bukankah Rasulullah bertanya kepada Jabir ra :
“Mengapa tidak menikah dengan seorang gadis yang bisa engkau cumbu dan bisa mencumbuimu” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dan inilah jawapan dakwah seorang Jabir ra, “Wahai Rasulullah, saya memiliki saudara-saudara perempuan yang berjiwa keras, saya tidak mau membawa yang keras juga kepada mereka. Janda ini saya harapkan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.”kata Jabir. “Benar katamu” jawab Nabi saw. Jabir tidak hanya berfikir untuk kesenangan dirinya sendiri. Dia bisa memilih seorang gadis perawan yang cantik dan masih muda.
Namun dia memiliki kepekaan dakwah yang amat tinggi. Kemaslahatan menikahi janda tersebut lebih tinggi dalam pandangan Jabir, dibandingkan dengan menikahi gadis perawan. Nah, apabila semua lelaki muslim berfikiran dan menentukan calon isterinya harus memiliki kecantikan ideal, berkulit putih, usia 5 tahun lebih muda dari dirinya, maka siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang usianya diatas 25 tahun, atau usia diatas 30 tahun atau bahkan diatas usia 35 tahun ?
Siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang dari segi fizikal tidak cukup alasan untuk dikatakan sebagai cantik menurut ukuran umum? Mereka adalah para muslimah yang melaksanakan ketaatan, mereka adalah wanita solehah, menjaga kehormatan diri, bahkan mereka aktif terlibat dalam kegiatan dakwah dan sosial. Menurut anda, siapakah yang harus menikahi mereka? Ah, mengapa pertanyaannya “harus” ? Dan mengapa pertanyaan ini hanya dibebankan kepada seseorang ?

Kita boleh saja mengabaikan dan melupakan realiti ini. Jodoh ditangan Allah. Kita tidak memiliki hak menentukan segala sesuatu, biarlah Allah memberikan keputusan agungNya. Kita memang bisa melupakan mereka dan tidak peduli dengan orang lain tetapi bukankah Islam tidak menganjurkan kita berperilaku demikian? Walaupun Nabi Muhammad saw menganjurkan Jabir agar beristeri gadis, kita juga mengetahui bahwa hampir seluruh isteri Rasulullah adalah janda.
Walaupun Nabi Muhammad saw menyatakan agar Jabir beristeri gadis, pada kenyataannya Jabir telah menikahi janda. Demikian pula permintaan mahar Ummu Sulaim terhadap lelaki yang datang melamarnya, Abu Thalhah. Mahar keislaman Abu Thalhah menyebabkan Ummu Sulaim menerima pinangannya. Inilah pilihan dakwah. Inilah pernikahan barakah, membawa maslahat bagi dakwah. Sebagaimana pula fikiran yang tersirat di benak Sa’ad bin Rabi saat ia menerima saudara seiman, Abdul Rahman bin Auf.
“Saya memiliki dua isteri sedangkan engkau tidak memiliki isteri. Pilihlah seorang diantara mereka yang engkau suka, sebutkan mana yang engkau pilih, akan saya ceraikan dia untuk engkau nikahi. Kalau iddahnya sudah selesai maka nikahilah dia” (Riwayat Bukhari)
Dia tidak memaksudkan apapun kecuali memikirkan keadaan saudaranya seiman yang belum lagi memiliki isteri. Keinginannya berbuat baiknya telah memunculkan ide aneh tersebut. Akan tetapi sebagaimana kita ketahui, Abdul Rahman bin Auf menolak tawaran itu, dan dia sebagai orang baru di Madinah hanya ingin ditunjukkan jalan ke pasar. Ini hanya satu contoh saja, bahwa dalam konteks pernikahan, hendaknya dikaitkan dengan projek besar dakwah Islam.
Jika kecantikan gadis harapan anda bernilai 100 poin, tidakkah anda bersedia menurunkan 20 atau 30 poin untuk mendapatkan kebaikan dari segi yang lain? Ketika pilihan itu membawa maslahat bagi dakwah, mengapa tidak ditempuh? Jika gadis harapan anda berusia 20 tahun, tidakkan anda bersedia sedikit memberikan toleransi dengan masalahat kepada wanita yang lebih mendesak untuk segera menikah disebabkan desakan usia?
Jika anda adalah wanita muda usia, dan ditanya dalam konteks pernikahan oleh seorang lelaki yang sesuai kriteria harapan anda, mampukah anda mengatakan kepada dia, “saya memang telah siap menikah, akan tetapi si B sahabat saya, lebih mendesak untuk segera menikah”. Atau kita telah sepakat untuk tidak mahu melihat realiti seperti itu kerana ia bukanlah tanggung jawab kita ? Ia adalah urusan masing-masing.
Keberuntungan dan keidakberuntungan adalah soal takdir yang tidak berada di tangan kita. Masya Allah, seribu dalil boleh kita gunakan untuk mengabsahkan fikiran individualistik kita. Akan tetapi hendaknya kita ingat pesan kenabian berikut:
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan hati mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh menderita sakit, terasakanlah sakit tersebut di seluruh tubuh hingga tidak bisa tidur dan panas” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Boleh jadi kebahagiaan pernikahan kita telah menyakitkan dan menguris hati orang lain. Setiap saat mereka mendapatkan undangan pernikahan, mereka harus membaca dan menghadiri dengan perasaan yang sedih kerana tidak mempunyai jodoh sementara usia terus bertambah dan kepercayaan diri semakin berkurang. Disinilah perlunya kita berfikir tentang kemaslahatan dakwah dalam proses pernikahan seorang muslim.
Di Jalan Dakwah Aku Menikah
Cahyadi Takriawan
Kakiku melangkah lemah, membawa diriku ini yang kian goyah, terumbang-ambing di tiup arus modenisasi dunia yang
serba canggih mengikut masa. Entah ke mana hendak dibawanya kaki ini....
ke sana tidak kena, ke sini tidak pasti, fikiranku kaku, serba tidak tahu....
Sunyi kota di malam hari ku tatap dengan mata yang jemu... entah kenapa, malam ini tidak seperti malam yang selalu, yang ku lalui dengan gembira dan berseronok dengan apa yang aku ada, bersama-sama rakan-rakan yang otaknya ‘gila’ seperti aku.
Ajakan kawan-kawan ku tolak dengan pandangan yang bosan. Seolah-olah aku sudah tidak berminat lagi dengan kegiatan yang rendah moralnya itu. Padahal selalunya akulah nombor satu. Entah kenapa, hmmm....(melepaskan keluh yang maha berat) seperti yang ku katakan tadi.... segalanya ku pandang jemu.
Arrgggh...! Apa ni? Apa maksud perasaan ku ini??
Ku pandang langit, mencari rembulan, mungkin ia dapat memberi jawapan.... sepi...
Ku pandang bebintang terang, mungkin di situ jawapan kan datang.... sunyi...
Tiada siapa yang dapat memberikan jawapan kepada ku, Perasaan ku gundah dan resah,
Mendesah mencari ketenangan yang tak pernah kunjung tiba.
Ku merenung jauh menembusi kegelapan malam...
kala itu datang kembali kata-kata yang menghenyak hati ini, di atas sehelai warkah putih,
Aku menyerah diri, kepada bait-bait indah yang menjunam keras hati ini...
Ku tulis warkah ini hanyak untukmu, Insan yang bakal bergelar suami...
“Wahai lelaki, kaulah bakal pemimpin kami, kau lah yang akan membentuk diri kami, menjadi seketul permata putih, atau seketul batu keras, yang kan membakar dirimu kembali....”
“Ketahuilah wahai lelaki, Nabi telah bersabda kepada kita ummatnya, mencari pasangan hidup berdasarkan 4 perkara..... Kecantikkan wajahnya, Harta yang ada padanya, Nasab keturunannya... tetapi carilah yang ada kefahaman agama padanya, kerna ia kan menjamin bahagia....”
“Wahai lelaki, kau Insan yang akan bergelar suami”
“Andai kau melihat pada kecantikkan yang ada pada diri ini, ketahuilah, ia takkan kekal selamanya, kerna wajah indah ini kan tua, saat itu wajah indah diganti dengan wajah tua yang berkedut, apakah ketika itu kau akan melihat lagi pada diriku?”
“Andai kau melihat pada harta yang ada, ketahuilah, ia tidakkan kekal juga, berkurangan selepas kau guna, dan apabila harta itu habis di mamah masa, apakah kau akan melihat pada diriku lagi?”
“dan... Andai kau melihat pada nasab keturunanku, ketahuilah... iman tidak mungkin diwarisi... kerna iman perlu kita cari... kita kaji dan di didik dalam diri... ada yang nasabnya tidak seindah yang disangka, tetapi dirinya, Subhanallah... menjadi contoh tauladan pada semua. Andai diriku tidak seindah seperti nasab ku yang indah pada matamu, apakah kau akan melihat pada diriku lagi?”
“Akhirnya agamalah pilihan utama... kerna aku mungkin tidak berwajah Cik Dunia (Miss World), dan aku bukanlah seorang hartawan dengan harta yang berjuta, aku juga bukanlah anakanda atau cucunda seorang raja yang hebat keturunannya... tapi sekurang-sekurangnya aku yakin, andai kau melihat pada agama yang ada padaku, kan ku serahkan segala yang ada padaku, untuk kau gunakan dalam perjuanganmu, kerna aku yakin, kau takkan mensia-siakan pengorbananku wahai bakal suamiku....”
“Tetapi.... apakah dirimu begitu? Sudah sempurnakah agamamu untuk membimbingku? Sudah kukuhkah pendirianmu untuk berpegang kepada syariat Allah dan ajaran Sunnah RasulNYA? Apakah kau yakin kau kan dapat membina sebuah keluarga yang bahagia bukan sahaja di dunia, bahkan kekal hingga ke syurga menanti???”
“Kerna bukannya kecantikkan, harta dan keturunan yang aku lihat pada dirimu... Mahupun kesempurnaan ilmu agama yang kukuh, cukup bagiku kau berusaha untuk mendalaminya, membuatkan diri ini terasa sudah bersedia... Bersedia untuk dibimbing oleh dirimu... sebagai Isteri kepada dirimu, lelaki yang bergelar suami...”
“...dan perempuan-perempuan Yang baik untuk lelaki-lelaki Yang baik, dan lelaki-lelaki Yang baik untuk perempuan-perempuan Yang baik...”
(Surah an-Nur : 26)
Kata-kata ini...
Di dalam warkah ini...
Aduh!!!
Kini diriku rasa umpama ditusuk sebilah pedang panjang,
dari sahabat ana
jom kita hayati dan ambil ikhtibar
20 biji belimbing buluh
Segenggam ikan bilis
Sebiji bawang besar
Segenggam cili padi
Sedikit garam
Cara buat sambal ni ialah seperti berikut :-


Setelah lumat, ia sedia untuk dimakan bersama nasi. Sesuai dimakan bersama ikan bakar atau goreng.
Assalamualikum sahabat- sahabat yang ana kasihi kerana allah...
Alhamdulillah,kita masih diberi kesempatan untuk menjalani ibadah puasa..masih sihat dan hidup untuk melakukan ibadah kepada Allah,yelah..kalau tak hidup,tak baca entry ni kan?ngee~
Masih di awal Ramadhan...seharusnya di permulaan ini kita senantiasa muhasabah amalan-amalan kita untuk diperbaiki dengan lebih baik..kebanyakan kita muhasabah bila dah tamat Ramadhan..iya,tidak dinafikan juga muhasabah pada akhir perlu juga. Namun adakah kita akan terus hidup untuk sampai ke Ramadhan yang berikutnya?tiada siapa boleh jamin kan?
Oleh itu,sama-samalah kita pertingkatkan amalan dan ibadah-ibadah kita ketika masih di awalan Ramadhan ini supaya tidak berlaku seperti dialog di bawah :
Situasi Awal Ramadhan
Fulan A : Sahabat...tingkatkanlah amalan kita...
Fulan B : Alah,esok boleh lagi..ramadhan kan 30 hari...
Situasi Pertengahan Ramadhan
Fulan A : Eh..dah separuh ramadhan ni...Quran dah brape juzuk?
Fulan B : em...takper..aku kan mashi(lancar) baca quran...sempat habisnya...
Situasi Akhir Ramadhan
Fulan A : Lusa dah nak raya...camana ibadat kita ya?
Fulan B : Erkkk!! lusa dah ke nak raya?alamak(sambil tepuk dahi)...quran aku ada banyak Juzuk lagi ni,esok nak buat itu..buat ini..bla bla bla...ish....tak sempat ni..
So,kejarlah Ramadhan sebelum ia berlalu pergi...moga-moga kita mendapat Malam Lailatul Qadar...insyaAllah..
Do’a penawar dan penyejuk hati dari kesedihan, rasa malas, kebingungan, ketidak mampuan, bakhil dan keterlilitan hutang.
Assalamualikum buat sahabat yang disayangi kerana allah
rasanya tidak terlewat untuk ana ucapkan
selamat menjalani ibadah puasa
hari ni dah masuk hari ke 3 puasa...
jangan lupa niat puasa ye sahabat-sahabat
tak dapt balik kg lg puasa tahun ini coz 1 ramadan dah start kelas sem baru..semagat je p kelas..
alhamdulillah kelas dah bejalan dah ada tugasan yang kena disiapkan keja di perjabat pun alhamdulillah dah siap sepenuhnye...
Tersadar aku, betapa waktu itu sungguh sangat terlalu berharga untuk disia-siakan apalagi dibuang. Penyesalan pun hanya datang kemudian, sehingga kini untuk melakukan sesuatu harus diperhatikan dan dipikirkan baik-baik apakah ini baik atau buruk.
Hati selalu didorong oleh nafsu, Iblis dan setan selalu menggangu kita dan mendorong hati agar melanggar perintah Allah SWT.
Hati yang bersih, hati yang suci, akan mudah menyerap dan memantulkan kebaikan. Ia akan memancarkan cahaya seperti permata. Jika kita melihat wajah seseorang yang beriman. Wajahnya bercahaya karena terpancarnya cahaya keimanan dari hatinya. Oleh karena itu mari kita selalu membersihkan hati kita.
Mengutip ceramah Aa’ Gym (KH. Abdullah Gymnastiar). Melatih diri untuk senantiasa hidup bersih lahir batin adalah suatu tuntunan yang harus dijalani. Namun langkah itu sangat bergantung pada keseriusan dan tekad diri kita sendiri. Pola hidup bersih harus berawal dari diri sendiri. Mulailah berlatih hidup bersih dari hati, lisan, sikap dan tindakan.
Berusahalah agar setiap untaian kata yang keluar dari lisan kita penuh makna. Hindari kata-kata kotor, keji dan tidak senonoh. Sebab setiap kali kita bicara kotor, kesucian hati pun ternoda.
Makin hidup kita bersih, kita akan semakin peka. Coba lihat cermin yang bersih! Satu titik noda menempel padanya akan cepat ketahuan. Tapi kalau cermin kotor, penuh noda dan debu, digunakan untuk melihat wajah sendiri saja susah. Makin bersih diri kita, Insya Allah kita akan lebih peka melihat aib dan kekurangan diri sendiri. Bahkan kita akan lebih peka terhadap peluang amal dan juga ilmu. Sebaliknya, bagi yang kotor hati, jangankan untuk melihat kekurangan orang lain, melihat kekurangan diri saja tidak mampu.
Mari berusaha membersihkan hati kita, semampu kita. Sedikit demi sedikit sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, terus dan terus menjadikannya lebih baik tentu saja dengan pertolongan Allah SWT. Setelah ada tekad yang kuat dari diri kita insyaAllah, Allah SWT pasti memberikan jalan
.:::Menyedari Kelemahan Diri:::. .:::Menginsafi Kesilapan diri:::. .:::Mengharap Redha Ilahi:::. permatahatifad.blogspot.com
Monday, December 17, 2012
Saturday, November 17, 2012
Monday, November 5, 2012
good luck..
assalamualikum buat shabat yang dikasihi...
ari nie nak wish kat seseorang yang sedang jawab exam pagi nie..semoga jawab dengan tenang yee..bismilah sebelum menjawab...
moga memperolehi keputusan yang cermerlang ye sayang...
ari nie nak wish kat seseorang yang sedang jawab exam pagi nie..semoga jawab dengan tenang yee..bismilah sebelum menjawab...
moga memperolehi keputusan yang cermerlang ye sayang...
Sunday, November 4, 2012
jom try heheh
assalamualikum buat sahabat yang disyangi..rasa lame tak penuhi entry...almaklumla ...emmm ari nie nak share 1 resepi terbaik la walaupun pedas tetap nak jgk....selalunye kalo pedas sikit ana dh tolak dh comfm tak blh nak telan punye...
Bahan :
Suhun
Cili padi (hiris)
Bawang besar (hiris)
Daun sup (hiris)
Tomato (hiris)
Sotong (potong bulat dan rebus)
Air asam limau
Garam
Gula
Udang
Cara :
Rebus suhun tu sampai masak. Lepas tu tos dgn penapis dan curahkan air paip. Tos sampai air kering. Masukkan suhun dalam pinggan. Campurkan air asam limau, sotong, sedikit , garam, gula, bawang, cili padi, tomato, daun sup dan udang Gaul rata. Hidangkan.
Tak pernah buat kerabu ni....cuba sekali taut pedas cuba untuk mencuba.....memang
sedap... lebih suka meratah daripada makan dengan nasi...
Bahan :
Suhun
Cili padi (hiris)
Bawang besar (hiris)
Daun sup (hiris)
Tomato (hiris)
Sotong (potong bulat dan rebus)
Air asam limau
Garam
Gula
Udang
Cara :
Rebus suhun tu sampai masak. Lepas tu tos dgn penapis dan curahkan air paip. Tos sampai air kering. Masukkan suhun dalam pinggan. Campurkan air asam limau, sotong, sedikit , garam, gula, bawang, cili padi, tomato, daun sup dan udang Gaul rata. Hidangkan.
Sunday, October 21, 2012
Thursday, October 18, 2012
jom kaji..
Terdapat banyak isu yang boleh disenaraikan apabila seseorang itu berpoligami. Walaubagaimanapun, poligami pada hari ini telah ditutupi kebaikannya dengan dakyah atau tomahan daripada fahaman songsang yang berpaksikan kepada pendidikan barat yang mengharamkan poligami dalam kehidupan.
Kelebihan berpoligami adalah sangat berasas dan memenuhi fitrah kejadian manusia. Cuba bayangkan jika Islam tidak membenarkan poligami, kemungkinan putaran sosial dalam kehidupan manusia boleh menjadi tunggang-langgang.
Antara kebaikan berpoligami yang dituntut dalam Islam bagi mereka yang mampu adalah:-
- - Menyelamatkan suami daripada melakukan penzinaan disebabkan wujudnya halangan berbentuk syariat bagi wanita iaitu haid dan nifas.
- - Mendapatkan keturunan kerana isteri disahkan tidak dapat melahirkan anak atau isteri sudah terlalu tua dan sudah putus haid.
- - Memelihara lelaki yang mempunyai kemahuan dan nafsu seks yang tinggi daripada melakukan zina.
- - Poligami menghindar daripada berlaku perceraian kerana isteri mandul, sakit atau terlalu tua.
- - Menghindari daripada perempuan bergelar anak dara tua di mana zaman sekarang lebih ramai perempuan daripada lelaki dan mereka dapat merasai kehidupan berumahtangga.
- - Keperluan lelaki yang berhijrah jauh mencari rezeki, yang sentiasa kesunyian tiada teman bagi mengelakkan berlakunya hubungan haram.
- - Andainya poligami tidak dibolehkan, wanita hanya akan menjadi alat pemuas nafsu bagi mereka yang mempunyai harta dan kesenangan tetapi tidak mempunyai tanggujawab sepatutnya terhadap wanita tersebut.
- - Untuk menghindari kelahiran anak-anak yang tidak sah keturunan yang merosakkan kesejahteraan umat manusia. Anak luar nikah mempunyai hukum yang berbeza daripada anak yang sah, dan mengelakkan anak dan keluarga terasa malu dengan keturunannya.
- - Menambah hubungan antara keluarga melalui ikatan yang dijalinkan.
- - Kehormatan wanita akan terjaga apabila ia dilindungi oleh kaum Adam yang ingin mengambilnya sebagai isteri.
- - Memberi kesempatan yang lebih besar kepada para isteri beramal apabila tibanya giliran isteri yang kedua.
- - Menambah bilangan keturunan.
- - Mengeratkan lagi kasih sayang apabila perjumpaan isteri digilirkan.
Sudah terang lagi bersuluh dengan keterangan di atas, dapatlah kita rungkaikan bahawa pologami yang diharuskan Islam bukanlah untuk memenuhi tuntutan nafsu seks bagi kaum lelaki tetapi mempunyai maksud serta tujuan untuk kemaslahatan ummah.
Islam juga tidak memandang mudah tentang syarat-syarat yang dikenakan terhadap suami yang berpoligami. Sekiranya syarat-syarat tersebut tidak dapat dipenuhi maka mereka ditegah untuk melakukan poligami yang boleh membawa mereka kepada lembah dosa yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Poligami itu tidak buruk tetapi menjadi buruk apabila orang yang sesat mengamalkan poligami. Poligami adalah hukum yang telah ditetapkan oleh Allah S.W.T kerana-NYA adalah Maha mengetahui segala keperluan dan kehendak hambanya.
Allah tidak menghalalkan apa yang akan memudaratkan hambanya. Dalam poligami tiada buruknya. Cuma tanggungjawab yang perlu dipikul adalah berganda berbanding sebelumya. Tanggungjawab dalam melaksanakannya merupakan cabaran paling penting dalam berpoligami.
Tuesday, August 21, 2012
di jalan dakwah aku menikah

Di Jalan Dakwah Aku Menikah
‘Atribute’ yang diberikan Islam kepada kita, salah satunya adalah “dai ilallah”. Kita dituntut untuk merealisasikan dakwah dalam seluruh kehidupan kita. Setiap langkah kita sesungguhnya adalah dakwah kepada Allah, oleh sebab itulah Islam terkhabarkan kepada masyarakat. Bukankah dakwah bermakna mengajak manusia merealisasikan ajaran-ajaran Allah dalam kehidupan seharian? Sudah selayaknya kita sebagai pelaku menunaikannya buat pertama kali, sebelum mengajak kepada orang lain.Pernikahan akan bersifat dakwah apabila dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Islam dan menimbang berbagai kemaslahatan dakwah dalam setiap langkahnya. Dalam memilih jodoh, dipilihkan pasangan hidup yang bernilai optimal bagi dakwah. Dalam menentukan siapa calon jodoh tersebut, dipertimbangkan pula kemaslahatan secara lebih luas. selain kriteria umum sebagaimana tuntutan fikah Islam, pertimbangan lainnya ialah;
“Apakah pemilihan jodoh ini memiliki implikasi kemaslahatan yang optimal bagi dakwah, ataukah sekadar mendapatkan kemaslahatan bagi dirinya sahaja?”
Contohnya, diantara sekian banyak wanita muslimah yang telah memasuki usia siap menikah, mereka berbeza-beza jumlah bilangan usianya dan oleh sebab itu berbeza pula tingkat kemendesakannya untuk menikah. Beberapa orang bahkan sudah mencapai usia 35 tahun, sebagian yang lain antara 30 hingga 35 tahun, sebagian berusia 25 hingga 30, dan yang lainnya di bawah usia 25 tahun.
Mereka semua ini siap menikah, mampu menjalankan fungsinya dan peranan sebagai isteri dan ibu dalam rumah tangga. Anda adalah lelaki muslim yang telah berniat melaksanakan pernikahan. Usia anda 25 tahun. Anda dihadapkan dengan realiti bahawa wanita muslimah yang sesuai kriteria fikah Islam untuk anda nikahi ada sekian banyak jumlahnya. Maka siapakah yang lebih anda pilih, dan dengan pertimbangan apakah anda memilih dia sebagai calon isteri?
Ternyata anda memilih si A, karena dia memiliki kriteria kebaikan agama, cantik, menarik, pandai, dan usianya masih muda, 20 tahun atau bahkan kurang dari itu. Apakah pilihan anda itu salah? Demi Allah, pilihan anda ini tidak salah! anda telah memilih calon isteri dengan benar kerana berdasarkan kriteria kebaikan agama, dan memenuhi sunnah kenabian. Bukankah Rasulullah bertanya kepada Jabir ra :
“Mengapa tidak menikah dengan seorang gadis yang bisa engkau cumbu dan bisa mencumbuimu” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Dan inilah jawapan dakwah seorang Jabir ra, “Wahai Rasulullah, saya memiliki saudara-saudara perempuan yang berjiwa keras, saya tidak mau membawa yang keras juga kepada mereka. Janda ini saya harapkan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.”kata Jabir. “Benar katamu” jawab Nabi saw. Jabir tidak hanya berfikir untuk kesenangan dirinya sendiri. Dia bisa memilih seorang gadis perawan yang cantik dan masih muda.
Namun dia memiliki kepekaan dakwah yang amat tinggi. Kemaslahatan menikahi janda tersebut lebih tinggi dalam pandangan Jabir, dibandingkan dengan menikahi gadis perawan. Nah, apabila semua lelaki muslim berfikiran dan menentukan calon isterinya harus memiliki kecantikan ideal, berkulit putih, usia 5 tahun lebih muda dari dirinya, maka siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang usianya diatas 25 tahun, atau usia diatas 30 tahun atau bahkan diatas usia 35 tahun ?
Siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang dari segi fizikal tidak cukup alasan untuk dikatakan sebagai cantik menurut ukuran umum? Mereka adalah para muslimah yang melaksanakan ketaatan, mereka adalah wanita solehah, menjaga kehormatan diri, bahkan mereka aktif terlibat dalam kegiatan dakwah dan sosial. Menurut anda, siapakah yang harus menikahi mereka? Ah, mengapa pertanyaannya “harus” ? Dan mengapa pertanyaan ini hanya dibebankan kepada seseorang ?

Kita boleh saja mengabaikan dan melupakan realiti ini. Jodoh ditangan Allah. Kita tidak memiliki hak menentukan segala sesuatu, biarlah Allah memberikan keputusan agungNya. Kita memang bisa melupakan mereka dan tidak peduli dengan orang lain tetapi bukankah Islam tidak menganjurkan kita berperilaku demikian? Walaupun Nabi Muhammad saw menganjurkan Jabir agar beristeri gadis, kita juga mengetahui bahwa hampir seluruh isteri Rasulullah adalah janda.
Walaupun Nabi Muhammad saw menyatakan agar Jabir beristeri gadis, pada kenyataannya Jabir telah menikahi janda. Demikian pula permintaan mahar Ummu Sulaim terhadap lelaki yang datang melamarnya, Abu Thalhah. Mahar keislaman Abu Thalhah menyebabkan Ummu Sulaim menerima pinangannya. Inilah pilihan dakwah. Inilah pernikahan barakah, membawa maslahat bagi dakwah. Sebagaimana pula fikiran yang tersirat di benak Sa’ad bin Rabi saat ia menerima saudara seiman, Abdul Rahman bin Auf.
“Saya memiliki dua isteri sedangkan engkau tidak memiliki isteri. Pilihlah seorang diantara mereka yang engkau suka, sebutkan mana yang engkau pilih, akan saya ceraikan dia untuk engkau nikahi. Kalau iddahnya sudah selesai maka nikahilah dia” (Riwayat Bukhari)
Dia tidak memaksudkan apapun kecuali memikirkan keadaan saudaranya seiman yang belum lagi memiliki isteri. Keinginannya berbuat baiknya telah memunculkan ide aneh tersebut. Akan tetapi sebagaimana kita ketahui, Abdul Rahman bin Auf menolak tawaran itu, dan dia sebagai orang baru di Madinah hanya ingin ditunjukkan jalan ke pasar. Ini hanya satu contoh saja, bahwa dalam konteks pernikahan, hendaknya dikaitkan dengan projek besar dakwah Islam.
Jika kecantikan gadis harapan anda bernilai 100 poin, tidakkah anda bersedia menurunkan 20 atau 30 poin untuk mendapatkan kebaikan dari segi yang lain? Ketika pilihan itu membawa maslahat bagi dakwah, mengapa tidak ditempuh? Jika gadis harapan anda berusia 20 tahun, tidakkan anda bersedia sedikit memberikan toleransi dengan masalahat kepada wanita yang lebih mendesak untuk segera menikah disebabkan desakan usia?
Jika anda adalah wanita muda usia, dan ditanya dalam konteks pernikahan oleh seorang lelaki yang sesuai kriteria harapan anda, mampukah anda mengatakan kepada dia, “saya memang telah siap menikah, akan tetapi si B sahabat saya, lebih mendesak untuk segera menikah”. Atau kita telah sepakat untuk tidak mahu melihat realiti seperti itu kerana ia bukanlah tanggung jawab kita ? Ia adalah urusan masing-masing.
Keberuntungan dan keidakberuntungan adalah soal takdir yang tidak berada di tangan kita. Masya Allah, seribu dalil boleh kita gunakan untuk mengabsahkan fikiran individualistik kita. Akan tetapi hendaknya kita ingat pesan kenabian berikut:
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan hati mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh menderita sakit, terasakanlah sakit tersebut di seluruh tubuh hingga tidak bisa tidur dan panas” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Boleh jadi kebahagiaan pernikahan kita telah menyakitkan dan menguris hati orang lain. Setiap saat mereka mendapatkan undangan pernikahan, mereka harus membaca dan menghadiri dengan perasaan yang sedih kerana tidak mempunyai jodoh sementara usia terus bertambah dan kepercayaan diri semakin berkurang. Disinilah perlunya kita berfikir tentang kemaslahatan dakwah dalam proses pernikahan seorang muslim.
Di Jalan Dakwah Aku Menikah
Cahyadi Takriawan
Thursday, August 2, 2012
...Nasi Kabsa...
Nasi Kabsa
assalamualiku sahabat2 yang ana kasihi kerana allah
emm ari nie teringat nasi nie masa mkn kat restoren zam zam shah alam
sedapnye
makan tak ingat dh sape de kiri kanan...haahhaha malu dh habis makan
br pandang bos hahahahah
sedap tak terkata t leh p lg hehehe.
nie mai kita try buat...
Nasi Kabsa
Bahan :
1 ekor ayam (dibelah 2) @ 1 kg daging kambing + tulang
3 pot/cwn beras basmati - cuci dan rendam 30 mionit, toskan
4 1/2 pot/cwn @ secukupnya air panas
2 sudu minyak masak
1 sudu minyak sapi
1 batang kayu manis
3 biji buah pelaga
2 biji bunga cengkih
1 biji bawang besar - dipotong dadu
3 ulas bawang putih - dipotong dadu
1 batang karot - diparut
1 biji buah tomato - dikisar
2 sudu tomato puri
1/2 sudu kecil pewarna kuning (saffron)
1 sudu besar rempah kabsa
1 biji lemon hitam @ kering - dicucuk bahagian tengahnya
1 biji lada bengala merah (red capsicum) - dipotong dadu
1 sudu kecil lada hitam biji @ serbuk
2 biji cili merah - jgn potong
1/4 cawan kismis
Garam secukup rasa dan gula (kalau suka)
Cara penyediaan:
Panaskan minyak dan minyak sapi. Tumiskan kayu manis,
bunga cengkih, bunga lawang dan buah pelaga, bawang putih
dan bawang besar dan goreng sehingga wangi.
bunga cengkih, bunga lawang dan buah pelaga, bawang putih
dan bawang besar dan goreng sehingga wangi.
Masukkan buah tomato, tomato puree, lemon, saffron dan
rempah kabsa dan goreng sebentar.
rempah kabsa dan goreng sebentar.
Kemudian masukkan ayam dan masak sehingga ayam masak.
Tambahkan garam secukup rasa dan juga gula.
Masukkan karot, capsicum, cili merah,
kismis dan beras.
Masukkan air panas secukupnya dan masaklah
nasi sehingga masak.
Kacau @ gembur nasi bila nasi betul2 masak,
selepas 30 minit supaya nasi tidak hancur.
Nota :
Untuk lemon kering tu gantikan dgn sedikit perahan lemon.
Untuk sukatan air, setelah ayam masak,
terdapat air dari ayam bercampur dgn rempah ratus tu jadi
kurangkan sukatan air sebanyak 3/4 cawan.
Alhamdulillah elok jer nasi masak dan tak lembik tak juga keras.
tapi kena ingat ya, sukatan air ni bergantung pada jenis beras yg digunakan.
Wednesday, July 25, 2012
Tuesday, July 24, 2012
Ku Insafi Diri Ini
Kakiku melangkah lemah, membawa diriku ini yang kian goyah, terumbang-ambing di tiup arus modenisasi dunia yang
serba canggih mengikut masa. Entah ke mana hendak dibawanya kaki ini....
ke sana tidak kena, ke sini tidak pasti, fikiranku kaku, serba tidak tahu....
Sunyi kota di malam hari ku tatap dengan mata yang jemu... entah kenapa, malam ini tidak seperti malam yang selalu, yang ku lalui dengan gembira dan berseronok dengan apa yang aku ada, bersama-sama rakan-rakan yang otaknya ‘gila’ seperti aku.
Ajakan kawan-kawan ku tolak dengan pandangan yang bosan. Seolah-olah aku sudah tidak berminat lagi dengan kegiatan yang rendah moralnya itu. Padahal selalunya akulah nombor satu. Entah kenapa, hmmm....(melepaskan keluh yang maha berat) seperti yang ku katakan tadi.... segalanya ku pandang jemu.
Arrgggh...! Apa ni? Apa maksud perasaan ku ini??
Ku pandang langit, mencari rembulan, mungkin ia dapat memberi jawapan.... sepi...
Ku pandang bebintang terang, mungkin di situ jawapan kan datang.... sunyi...
Tiada siapa yang dapat memberikan jawapan kepada ku, Perasaan ku gundah dan resah,
Mendesah mencari ketenangan yang tak pernah kunjung tiba.
Ku merenung jauh menembusi kegelapan malam...
kala itu datang kembali kata-kata yang menghenyak hati ini, di atas sehelai warkah putih,
Aku menyerah diri, kepada bait-bait indah yang menjunam keras hati ini...
Ku tulis warkah ini hanyak untukmu, Insan yang bakal bergelar suami...
“Wahai lelaki, kaulah bakal pemimpin kami, kau lah yang akan membentuk diri kami, menjadi seketul permata putih, atau seketul batu keras, yang kan membakar dirimu kembali....”
“Ketahuilah wahai lelaki, Nabi telah bersabda kepada kita ummatnya, mencari pasangan hidup berdasarkan 4 perkara..... Kecantikkan wajahnya, Harta yang ada padanya, Nasab keturunannya... tetapi carilah yang ada kefahaman agama padanya, kerna ia kan menjamin bahagia....”
“Wahai lelaki, kau Insan yang akan bergelar suami”
“Andai kau melihat pada kecantikkan yang ada pada diri ini, ketahuilah, ia takkan kekal selamanya, kerna wajah indah ini kan tua, saat itu wajah indah diganti dengan wajah tua yang berkedut, apakah ketika itu kau akan melihat lagi pada diriku?”
“Andai kau melihat pada harta yang ada, ketahuilah, ia tidakkan kekal juga, berkurangan selepas kau guna, dan apabila harta itu habis di mamah masa, apakah kau akan melihat pada diriku lagi?”
“dan... Andai kau melihat pada nasab keturunanku, ketahuilah... iman tidak mungkin diwarisi... kerna iman perlu kita cari... kita kaji dan di didik dalam diri... ada yang nasabnya tidak seindah yang disangka, tetapi dirinya, Subhanallah... menjadi contoh tauladan pada semua. Andai diriku tidak seindah seperti nasab ku yang indah pada matamu, apakah kau akan melihat pada diriku lagi?”
“Akhirnya agamalah pilihan utama... kerna aku mungkin tidak berwajah Cik Dunia (Miss World), dan aku bukanlah seorang hartawan dengan harta yang berjuta, aku juga bukanlah anakanda atau cucunda seorang raja yang hebat keturunannya... tapi sekurang-sekurangnya aku yakin, andai kau melihat pada agama yang ada padaku, kan ku serahkan segala yang ada padaku, untuk kau gunakan dalam perjuanganmu, kerna aku yakin, kau takkan mensia-siakan pengorbananku wahai bakal suamiku....”
“Tetapi.... apakah dirimu begitu? Sudah sempurnakah agamamu untuk membimbingku? Sudah kukuhkah pendirianmu untuk berpegang kepada syariat Allah dan ajaran Sunnah RasulNYA? Apakah kau yakin kau kan dapat membina sebuah keluarga yang bahagia bukan sahaja di dunia, bahkan kekal hingga ke syurga menanti???”
“Kerna bukannya kecantikkan, harta dan keturunan yang aku lihat pada dirimu... Mahupun kesempurnaan ilmu agama yang kukuh, cukup bagiku kau berusaha untuk mendalaminya, membuatkan diri ini terasa sudah bersedia... Bersedia untuk dibimbing oleh dirimu... sebagai Isteri kepada dirimu, lelaki yang bergelar suami...”
“...dan perempuan-perempuan Yang baik untuk lelaki-lelaki Yang baik, dan lelaki-lelaki Yang baik untuk perempuan-perempuan Yang baik...”
(Surah an-Nur : 26)
Kata-kata ini...
Di dalam warkah ini...
Aduh!!!
Kini diriku rasa umpama ditusuk sebilah pedang panjang,
dari sahabat ana
jom kita hayati dan ambil ikhtibar
Sambal Belimbing
20 biji belimbing buluh
Segenggam ikan bilis
Sebiji bawang besar
Segenggam cili padi
Sedikit garam
Cara buat sambal ni ialah seperti berikut :-
Ambil belimbing buluh dan cuci hingga bersih. Toskan dan letak dalam periuk dan letak atas dapur seperti gambar no.2. Tak perlu letak air kerana belimbing akan mengeluarkan airnya sendiri. Guna api kecil. Biarkan belimbing bertukar warna seperti gambar no.3 hingga no.5. Seterusnya biarkan sehingga belimbing sehingga lembik dan berubah ke warna hitam seperti gambar no.6 dan 7.

Seterusnya, campurkan ikan bilis, cili padi, bawang dan belimbing dan tumbuk dalam lesung batu. Tumbuk sehingga lumat.

Setelah lumat, ia sedia untuk dimakan bersama nasi. Sesuai dimakan bersama ikan bakar atau goreng.

jom kita kejar sebelum terlewat
Alhamdulillah,kita masih diberi kesempatan untuk menjalani ibadah puasa..masih sihat dan hidup untuk melakukan ibadah kepada Allah,yelah..kalau tak hidup,tak baca entry ni kan?ngee~
Masih di awal Ramadhan...seharusnya di permulaan ini kita senantiasa muhasabah amalan-amalan kita untuk diperbaiki dengan lebih baik..kebanyakan kita muhasabah bila dah tamat Ramadhan..iya,tidak dinafikan juga muhasabah pada akhir perlu juga. Namun adakah kita akan terus hidup untuk sampai ke Ramadhan yang berikutnya?tiada siapa boleh jamin kan?
Oleh itu,sama-samalah kita pertingkatkan amalan dan ibadah-ibadah kita ketika masih di awalan Ramadhan ini supaya tidak berlaku seperti dialog di bawah :
Situasi Awal Ramadhan
Fulan A : Sahabat...tingkatkanlah amalan kita...
Fulan B : Alah,esok boleh lagi..ramadhan kan 30 hari...
Situasi Pertengahan Ramadhan
Fulan A : Eh..dah separuh ramadhan ni...Quran dah brape juzuk?
Fulan B : em...takper..aku kan mashi(lancar) baca quran...sempat habisnya...
Situasi Akhir Ramadhan
Fulan A : Lusa dah nak raya...camana ibadat kita ya?
Fulan B : Erkkk!! lusa dah ke nak raya?alamak(sambil tepuk dahi)...quran aku ada banyak Juzuk lagi ni,esok nak buat itu..buat ini..bla bla bla...ish....tak sempat ni..
"Sesal dahulu pendapatan,sesal kemudian tidak berguna"
So,kejarlah Ramadhan sebelum ia berlalu pergi...moga-moga kita mendapat Malam Lailatul Qadar...insyaAllah..
Diantara Do'a penyejuk Hati
Do’a penawar dan penyejuk hati dari kesedihan, rasa malas, kebingungan, ketidak mampuan, bakhil dan keterlilitan hutang.
اللهم إني أعوذ بك من الهم و الحزن, و أعوذ بك من العجز و الكسل, وأعوذ بك من الجبن و البخل, وأعوذ بك من غلبة الدين و قهر الرجال
*Allohumma ini a'uudzubika minal-hammi walhazan, Wa-a'uudzubika minal-'ajzi wal-kasal, Wa-a'uudzubika minal-jubni wal-bukhli, Wa-a'uudzubika min gholabatid-daini waqohrir-rijaal.*
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan keduka-citaan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari beban hutang penindasan orang-orang.
Monday, July 23, 2012
jom posa
Assalamualikum buat sahabat yang disayangi kerana allah
rasanya tidak terlewat untuk ana ucapkan
selamat menjalani ibadah puasa
hari ni dah masuk hari ke 3 puasa...
jangan lupa niat puasa ye sahabat-sahabat
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa “( QS Al-Baqarah : 183 )
tak dapt balik kg lg puasa tahun ini coz 1 ramadan dah start kelas sem baru..semagat je p kelas..
alhamdulillah kelas dah bejalan dah ada tugasan yang kena disiapkan keja di perjabat pun alhamdulillah dah siap sepenuhnye...
Bersihkan Hati, Lisan dan Pikiran
Tersadar aku, betapa waktu itu sungguh sangat terlalu berharga untuk disia-siakan apalagi dibuang. Penyesalan pun hanya datang kemudian, sehingga kini untuk melakukan sesuatu harus diperhatikan dan dipikirkan baik-baik apakah ini baik atau buruk.
Dont you ever waste your time…!!! It wont come back to you…!!!Kini saatnya bersihkan hati, bersihkan lisan dan bersihkan pikiran dari hal – hal yang tidak berguna, karena hidup ini hanya satu tujuannya yakni hanya Allah SWT.
“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal darah. Apabila segumpal darah itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya. Segumpal darah yang aku maksudkan adalah hati.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari)
Hati selalu didorong oleh nafsu, Iblis dan setan selalu menggangu kita dan mendorong hati agar melanggar perintah Allah SWT.
Hati yang bersih, hati yang suci, akan mudah menyerap dan memantulkan kebaikan. Ia akan memancarkan cahaya seperti permata. Jika kita melihat wajah seseorang yang beriman. Wajahnya bercahaya karena terpancarnya cahaya keimanan dari hatinya. Oleh karena itu mari kita selalu membersihkan hati kita.
Mengutip ceramah Aa’ Gym (KH. Abdullah Gymnastiar). Melatih diri untuk senantiasa hidup bersih lahir batin adalah suatu tuntunan yang harus dijalani. Namun langkah itu sangat bergantung pada keseriusan dan tekad diri kita sendiri. Pola hidup bersih harus berawal dari diri sendiri. Mulailah berlatih hidup bersih dari hati, lisan, sikap dan tindakan.
Berusahalah agar setiap untaian kata yang keluar dari lisan kita penuh makna. Hindari kata-kata kotor, keji dan tidak senonoh. Sebab setiap kali kita bicara kotor, kesucian hati pun ternoda.
Makin hidup kita bersih, kita akan semakin peka. Coba lihat cermin yang bersih! Satu titik noda menempel padanya akan cepat ketahuan. Tapi kalau cermin kotor, penuh noda dan debu, digunakan untuk melihat wajah sendiri saja susah. Makin bersih diri kita, Insya Allah kita akan lebih peka melihat aib dan kekurangan diri sendiri. Bahkan kita akan lebih peka terhadap peluang amal dan juga ilmu. Sebaliknya, bagi yang kotor hati, jangankan untuk melihat kekurangan orang lain, melihat kekurangan diri saja tidak mampu.
Mari berusaha membersihkan hati kita, semampu kita. Sedikit demi sedikit sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, terus dan terus menjadikannya lebih baik tentu saja dengan pertolongan Allah SWT. Setelah ada tekad yang kuat dari diri kita insyaAllah, Allah SWT pasti memberikan jalan
mukadimah
"Ya Allah, ampunilah aku terhadap dosa yang terdahulu dan terkemudian, yang tersembunyi dan nyata, begitu juga dosa yang ku buat berlebih-lebihan, dan segala dosa yang mana Engkau amat mengetahuinya daripadaku, Engkaulah permulaan dan Engkaulah penyudahan, tidak ada Tuhan selain daripada Engkau, wahai Tuhan yang membolak-balikkan sekalian hati, tetapkanlah hatiku atas (pegangan kepada) agama Engkau (Islam) dan atas menjunjungi titah-Mu. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini sebahagian daripada orang yang zalim."
"Ya Allah bahawasanya waktu duha itu duha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu perlindungan-Mu. Ya Allah jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika di atas bumi, keluarkanlah, jika sukar memudahkanlah, jika haram sucikanlah,jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu duha, keagungan, keindahan, kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh."
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah cahaya yang menerangi langit dan bumi serta seisinya, Engkau yang hak,janji-Mu adalah haq (benar), menghadap kepada-Mu itu juga haq (pasti), syurga itu haq (benar), neraka itu haq,hari kiamat itu haq,nabi itu-nabi itu adalah haq dan nabi Muhammad itu haq. Ya Allah, kepada-Mu sajalah aku berserah diri, kepada-Mu sajalah aku bertawakal, hanya pepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu sajalah aku bertahkim, Maka ampunilah dosaku yang silam dan yang terkemudian, yang tersembunyi dan yang terang nyata. Engkau yang awal dan Engkau yang terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau. dan tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah."
"Ya Allah bahawasanya waktu duha itu duha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu perlindungan-Mu. Ya Allah jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika di atas bumi, keluarkanlah, jika sukar memudahkanlah, jika haram sucikanlah,jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu duha, keagungan, keindahan, kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh."
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Engkaulah cahaya yang menerangi langit dan bumi serta seisinya, Engkau yang hak,janji-Mu adalah haq (benar), menghadap kepada-Mu itu juga haq (pasti), syurga itu haq (benar), neraka itu haq,hari kiamat itu haq,nabi itu-nabi itu adalah haq dan nabi Muhammad itu haq. Ya Allah, kepada-Mu sajalah aku berserah diri, kepada-Mu sajalah aku bertawakal, hanya pepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu sajalah aku bertahkim, Maka ampunilah dosaku yang silam dan yang terkemudian, yang tersembunyi dan yang terang nyata. Engkau yang awal dan Engkau yang terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau. dan tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah."
Followers

HATIKU~HATIMU
"Carilah hatimu di 3 tempat.
Temui hatimu sewaktu bangun membaca Al-Quran.
Tetapi jika tidak kau temui,
carilah hatimu ketika mengerjakan solat.
Jika tidak kau temui juga,
carilah hatimu ketika duduk bertafakur mengingati mati.
jika kau tidak temui juga,
maka berdoalah kepada Allah pinta hati yang baru kerana hakikatnya pada ketika itu kau tidak mempunyai hati"
Temui hatimu sewaktu bangun membaca Al-Quran.
Tetapi jika tidak kau temui,
carilah hatimu ketika mengerjakan solat.
Jika tidak kau temui juga,
carilah hatimu ketika duduk bertafakur mengingati mati.
jika kau tidak temui juga,
maka berdoalah kepada Allah pinta hati yang baru kerana hakikatnya pada ketika itu kau tidak mempunyai hati"
kunjungan sahabat
masa itu emas

jom kita zukrullah

http://www.networkedblogs.com/blog/mencari-nur-ilahi
kata-kata semangat sahabat
My Blog List
-
-
2016-2019??5 years ago
-
First blog post8 years ago
-
Family Celebration9 years ago
-
Salam buat Khadijah10 years ago
-
Resepi Nasi Arab Simple10 years ago
-
-
-
Innocence of Muslim12 years ago
-
-
Doaku13 years ago
-
-
ISABELLA PART 214 years ago
-
Salam Aidilfitri buat semua15 years ago
-
Bahaya Lisan (Lidah)15 years ago
-
-
-
-
-
-
-
Powered by Blogger.
akhowat&ikhwan
-
New chapter9 years ago
-
Kempen Kebangkitan KHILAFAH10 years ago
-
-
...12 years ago
-
-
-
samurouh-khilafah12 years ago
-
-